AGRIBISNIS
ANEKA TERNAK
![]() |
Jangkrik
adalah salah satu hewan malam yang biasa dikenal dengan suaranya yang dapat
memecah kesunyian. Hewan yang satu ini sering kali dijadikan sebagai umpan
pancing dan pakan burung berkicau. Selain itu, hewan ini juga dikenal dengan
nutrisinya yang tinggi itulah mengapa banyak orang yang melakukan ternak
jangkrik di Indonesia.Dengan nutrisinya yang tinggi, jangkrik kerap diolah
menjadi makanan. Olahan jangkrik goreng menjadi salah satu makanan khas dari
daerah Gunung Kidul, Yogyakarta. Harga pasaran jangkrik saat ini sudah mencapai
harga Rp. 90.000 untuk satu kilonya. Hal itu tentu membuat para pebisnis banyak
yang terjun untuk melakukan ternak jangkrik.
Dalam melakukan ternak jangkrik, dibutuhkan tempat
khusus yang harus disiapkan sebelumnya. Budidaya jangkrik tidak bisa dilakukan
di sembarang tempat dan harus jauh dari pemukiman. Di samping itu, ada beberapa
hal yang harus disiapkan sebelum melakukan ternak jangkrik. Berikut adalah
persiapan sebelum melakukan ternak jangkrik.
1. Lokasi
Sebelum
beternak jangkrik, alangkah baiknya untuk mempersiapkan lokasi untuk peletakan
kandang jangkrik. Dalam beternak jangkrik, tempat beternaknya harus sesuai
dengan habitat aslinya sehingga jangkrik tidak mati. Untuk itu bagi calon
peternak jangkrik agar membuat kandang yang sesuai dengan lingkungan hidup
jangkrik. Selain mengondisikan lokasi sesuai dengan habitatnya, pastikan untuk
lokasi peternakan jangkrik harus tenang serta mendapatkan sirkulasi udara yang
cukup baik. Sebaiknya lokasi peternakan jangkrik harus jauh dari keramaian dan
jauh dari kegiatan manusia. Untuk tempat beternak jangkrik jangan sampai
terpapar langsung sinar matahari.
Ketika
memilih lokasi peternakan jangkrik, hindarkan dari pepohonan agar jangkrik bisa
menyerap panas dengan bebas. Sebaiknya kandang jangkrik jauh dari hewan seperti
tikus, ayam, dan hewan lain yang memangsa jangkrik. Menghindarkan lokasi dari
cicak, semut, dan tokek bisa diminimalisir akan tetapi lebih baik jika
dihindarkan dari hewan tersebut.
2. kandang Untuk Ternak Jangkrik
Apabila
sudah mendapatkan lokasi yang sudah sesuai dengan kriteria di atas, maka
saatnya memilih rumah untuk melakukan ternak jangkrik. Selain rumah, gubuk juga
bisa menjadi pilihan apabila tidak menemukan kandang yang tepat untuk ternak
jangkrik. Ada beberapa ketentuan yang bisa dipenuhi sebagai kandang atau gubuk
ternak jangkrik. Pada gubuk atau kandang ternak jangkrik, lantai yang digunakan
bisa menggunakan tanah biasa. Rumah atau gubuk tidak harus dilapisi dengan
semen cor asalkan tidak terlalu lembab dan cukup kering. Lantai diusahakan
tinggi agar kelembapan terjaga saat musim hujan.
Bagi yang menggunakan rumah sebagai media ternak jangkrik bisa
menggunakan tembok semi batako dengan ketentuan 1,5 meter untuk batako dan
asbes pada bagian selanjutnya. Tembok gubuk juga bisa menggunakan asbes. Akan
tetapi bagi yang menggunakan gubuk, temboknya bisa menggunakan bambu dan bagian
luarnya diberi plastik terpal untuk menjaga suhu di tempat peternakan jangkrik.
Atap gubuk bisa menggunakan asbes karena asbes bisa menjaga suhu ruangan tetap
stabil. Ketinggian atap miring 2,5 sampai 3,5 meter dan jangan terlalu tinggi.
3. Pembuatan Kandang Jangkrik
Saatnya untuk membuat kandang jangkrik
yang ideal untuk ternak jangkrik. Bahan-bahan yang disiapkan antara lain
triplek yang dibentuk seperti peti tetapi diberi kaki-kaki yang berfungsi untuk
menghindari semut. Akan tetapi pada kaki-kakinya diberi botol bekas yang
dipotong dan diisi dengan oli bekas agar para pemangsa jangkrik bisa mati
sebelum memangsa jangkrik.
Pada
bagian dinding kandang jangkrik diberi lumpur sawah supaya jangkrik merasa
seperti di lingkungan aslinya. Supaya jangkrik tidak keluar dari kandang,
bagian atas sebaiknya diisi dengan selotip.
Ukuran kandang jangkrik yang ideal
memiliki panjang 1 meter, lebar 0,6 meter, dan tinggi 0,5 meter termasuk dengan
kaki-kakinya. Tinggi kaki-kaki dari kandang memiliki ukuran sepanjang 0,1 meter
atau 10 sentimeter. Kandang jangkrik diberi ventilasi berupa kasa untuk memberikan
sirkulasi udara pada kandang jangkrik.
Untuk bagian kandang juga diberi
pegangan dengan dilubangi agar kandang dapat mudah dipindahkan. Setiap
sambungan sudut dari peti kandang jangkrik diberi lem atau semen. Memberi lem
dan semen berguna supaya jangkrik tidak melewati lubang kecil pada kandang.
Bagian atas kandang juga sebaiknya diberi engsel agar mudah dalam membuka atau
menutupnya. Opsi lain untuk membuat kandang jangkrik adalah dengan menggunakan
kardus. Kardus sebagai kandang jangkrik menjadi sebuah inovasi baru bagi yang
tidak ingin ribet dalam membuat kandang jangkrik. Secara logika, kandang
jangkrik yang terbuat dari kardus juga bisa menjadi makanannya. Tentunya ini
menjadi sebuah fungsi ganda selain sebagai kandang juga bisa sebagai makanannya.
4. Persiapan Media Hidup Jangkrik
Selain menggunakan lumpur sawah
sebagai kamuflase, jangkrik juga butuh tempat untuk hidup dengan menggunakan
karpet telur yang disusun bertumpuk. Tumpukan karpet telur tersebut diletakkan
sebagai tempat aktivitas jangkrik. Sebelum menggunakan karpet telur atau TRE,
alangkah baiknya jika media hidup jangkrik ini bisa dijemur selama 6 jam.
Tujuannya agar terhindar dari kuman, bakteri, dan penyakit bisa mati dengan
dijemur selama 6 jam sebelum digunakan untuk ternak jangkrik.
5. Persiapan Bibit
Jika
kandang sudah disiapkan, persiapan yang terakhir sebelum ternak jangkrik adalah
memilih bibit jangkrik. Keberadaan bibit jangkrik ini bisa didapatkan di toko
pakan ternak hidup dan ada beberapa jenis jangkrik yang cepat untuk diternakkan
yaitu jenis g. miratus dan g. testaclus. Bibit jangkrik juga bisa
didapatkan dari tangkapan di alam. Ciri-ciri calon indukan jangkrik yang baik
adalah sungut jangkrik masih panjang serta seluruh anggota badan lengkap. Badan
jangkrik mengkilap dan jangkrik bisa melompat dengan gesit nan jauh. Apabila ketika jangkrik dipegang
mengeluarkan air, alangkah baiknya agar tidak memilih jangkrik tersebut. Ciri
calon indukan jantan yang baik adalah memiliki sayap yang kasar dan
bergelombang serta suara yang keras. Untuk induk betina memiliki ekor dengan
tiga bagian di tengah yang merupakan media reproduksi dengan ukuran yang besar.
Persiapan bibit dan kandang sudah selesai maka saatnya berlanjut ke tahapan
ternak jangkrik. Dalam beternak jangkrik, ada beberapa langkah yang harus
diterapkan agar menghasilkan jangkrik dengan kualitas yang tinggi. Untuk itu,
berikut adalah beberapa tahapan yang dilakukan dalam melakukan ternak jangkrik.
6. Mengawinkan Jangkrik
Jika
jangkrik didapat dari tangkapan atau dari pembelian, maka jangkrik bisa
dikawinkan. Cara mengawinkan jangkrik harus berada di tempat yang spesifik
yaitu dibuat semirip mungkin dengan siklus hidup jangkrik. Dinding diberi tanah
liat, dan pada semen diberi daun kering atau serutan kayu agar mirip aslinya. Spesies
yang sama menjadi penentu agar jangkrik bisa berkembang biak. Dalam mengawinkan
jangkrik masukan induk jantan dan betina 2 banding 10. Siapkan juga bak berisi
pasir atau tanah sebagai tempat telur dalam masa kawin. Selama masa kawin, jangkrik
jantan akan mengeluarkan suara yang khas secara terus menerus.
Selain
menambahkan bak berisi pasir, jangkrik juga bisa diberi pakan berupa
sayur-sayuran hijau. Asupan pakan untuk jangkrik juga harus cukup dan jangan
lupa untuk membuang pakan yang tersisa dan jangan dibiarkan membusuk.
2. Membeli Dan Menetaskan Telur Jangkrik
Bagi
sebagian orang, mengawinkan jangkrik belum tentu menghasilkan telur. Apabila
setelah dikawinkan namun tidak bertelur, tidak ada salahnya untuk beternak
jangkrik dari telurnya. Untuk telur jangkrik ada yang menjualnya melalui toko
online. Sekarang ini merupakan zaman di mana orang-orang bisa membeli barang
via internet. Dalam memilih pedagang telur, sebaiknya pilih yang kualitas
telurnya baik serta penjual telur jangkrik dengan reputasi baik. Jika sudah
membeli telur jangkrik, maka saatnya untuk menetaskan telur. Langkah ini juga
bisa dilakukan bagi yang melakukan pengawinan jangkrik. Berilah perlakuan pada
telur jangkrik dengan tujuan supaya bisa menetas. Telur jangkrik umumnya akan
menetas setelah usia 7 sampai 10 hari sejak masa perkawinannya. Untuk pastinya,
waktunya adalah maksimal 5 hari setelah induk betina bertelur. Selama masa
tersebut, pisahkan telur dari kandangnya dan tempatkan di tempat khusus yang
sudah disiapkan sebelumnya.
Warna telur jangkrik yang berubah dari bening menjadi keruh
menandakan bahwa telur sudah dibuahi. Empat sampai enam hari berikutnya
biasanya telur akan menetas. Agar menjaga telur tetap hangat, letakkan kain
pada telur jangkrik. Dalam satu kandang besar bisa memuat sampai 500 gram telur
jangkrik. Kelembapan kandang untuk tempat telur jangkrik juga harus dijaga
dengan karung goni yang basah atau dengan menyemprot kandang menggunakan air.
3. Memberi Pakan
Apabila telur sudah menetas, maka saatnya
untuk memberikan pangan kepada bayi jangkrik. Pakan harus disiapkan pada
kandang jangkrik pada masa akhir telur akan menetas. Pada jangkrik dengan usia
satu sampai sepuluh hari sebaiknya diberi pakan ayam berupa voor yang dibuat
sendiri.
Bahan untuk pakan jangkrik terdiri
dari beras merah, kacang kedelai, serta jagung kering yang sudah dihaluskan.
Anakan jangkrik diberi makan berupa sayur-sayuran setelah masuk 10 hari sejak
masa penetasan. Untuk fase yang berikutnya, jangkrik bisa diberi pakan berupa mentimun,
singkong, dan ubi.
4. Memelihara Kandang Jangkrik
Seperti halnya memelihara hewan
lainnya, kandang juga harus dirawat dengan sebaik mungkin. Perawatan dilakukan
agar kandang tetap bersih dan sekaligus juga membuat jangkrik bisa sehat. Di samping
menjaga kebersihan, kelembapan kandang jangkrik juga harus dijaga. Pakan
jangkrik juga harus tersedia setiap harinya.
Jangan lupa untuk membuang makanan
yang masih sisa dan jangan sampai dibiarkan membusuk dalam kandang. Untuk
kandang yang baru dicuci terlebih dahulu sebelum dipakai agar tidak menimbulkan
bau khas triplek. Agar menghilangkan baunya bisa dilakukan dengan menggunakan
lumpur sawah kemudian dijemur sampai kering. Ganti air atau oli bekas yang ada
pada kaki kandang jika sudah habis atau berkurang. Apabila cairan oli bekas
sudah berkurang, maka bisa ditambah atau diganti. Cairan yang digunakan
bertujuan untuk mengurangi hama yang bisa masuk ke kandang jangkrik.
5. Memanen Jangkrik
Setelah
sudah beternak jangkrik selama satu bulan atau lebih maka saatnya jangkrik bisa
dipanen. Usia tepatnya jangkrik bisa dipanen adalah sekitar satu bulan dari
masa penetasan telur. Dalam memanen jangkrik, ada dua hasil yang bisa didapat
yaitu jangkrik dewasa dan telur jangkrik. Untuk jangkrik dewasa bisa dijual
maupun diolah sendiri. Akan tetapi untuk telur jangkrik juga bisa dijual ke
para peternak jangkrik. Untuk telur jangkrik dijual dengan harga yang lebih
mahal dari jangkrik dewasa. Apabila menghasilkan, maka ternak jangkrik tidak banyak tingkah. Walaupun ukuran tubuhnya berbeda
dengan jenis ayam pada umumnya namun, untuk cara perawatannya hampir sama.
Pada anakan bisa diteruskan. Ternak jangkrik merupakan salah satu
usaha yang cukup menguntungkan karena jangkrik bisa dijual per kilonya sebanyak
Rp. 90.000. Di samping itu, telur jangkrik juga bisa dijual dengan harga yang
lebih mahal dari jangkriknya. Ternak jangkrik juga bisa menjadi terapi karena
suara jangkrik yang dapat membuat hati menjadi lebih nyaman ketika
mendengarnya.
Kalkun
PEMELIHARAAN ANAK AYAM KALKUN HINGGA
DEWASA DAN MENGENAL JENIS-JENISNYA
Pemeliharaan
Anak Ayam Kalkun Hingga Dewasa dan Mengenal Jenis-jenisnya
Bagi
sebagian masyarakat Indonesia, beternak ayam kalkun merupakan hal yang sudah
biasa. Beternak ayam kalkun memiliki tujuan agar bisa menghasilkan keturunan
ayam kalkun unggulan yang cukup menguntungkan. Ciri khas yang dimiliki ayam
kalkun memiliki bentuk tubuh yang relatif lebih besar dibandingkan dengan jenis
ayam pada umumnya. Bahkan panjang sayapnya bisa mencapai 1,5 meter hingga 1,8
meter dengan pembawaannya yang tenang dan ayam kalkun yang baru saja menetas
menjadi masa yang menentukan bagi kelangsungan hidup ayam kalkun yang tak
jarang anakan ayam kalkun yang baru saja menetas ini mati. Penyebabnya pun
beragam, mulai dari penyakit, serangan predator maupun cuaca. Oleh karena itu,
terdapat beberapa cara yang tepat yang dapat dilakukan untuk ayam kalkun yang
baru menetas.
Pengaturan suhu kandang
Pada
anakan ayam kalkun yang baru saja menetas (DOT) yang dipisahkan dari indukannya
nantinya akan dipindahkan dalam kandang khusus. Seperti yang kita ketahui bahwa
jenis ayam kalkun tidak tahan terhadap cuaca dingin, sebaiknya dalam kandang
ditambahkan lampu penghangat seperti jenis lampu pijar. Karena jenis lampu ini
dapat menghasilkan panas yang seimbang dibandingkan dengan jenis lampu lain
yang dapat membantu pertumbuhan bagi anakan ayam kalkun tersebut.
·
Pisahkan anakan kalkun dengan indukannya
Produktifitas
ayam kalkun cukup tinggi, dalam satu periode dapat menghasilkan belasan butir
telur kalkun. Sering kali telur-telur tersebut menetas tidak dalam waktu
bersamaan. Sehingga ambil anakan ayam kalkun yang baru saja menetas dan
pindahkan dalam kandang yang sudah dipersiapkan.
·
Alas Kandang
Kandang
yang lembab merupakan salah satu penyebab ayam kalkun menjadi stress. Misalnya
dengan tumpahan air minum atau kotoran ayam maupun pakan ayam. Untuk mengatasi
kelembaban serta bau kandang ayam sebaiknya alas kandang diganti setiap hari
agar kesehatan ayam serta keindahan bulu ayam kalkun dapat terjaga.
·
Jemur anakan ayam kalkun dengan memanfaatkan sinar matahari
pagi
Sebenarnya
anak ayam kalkun beserta kandangnya bisa dijemur di panas matahari pagi yang
berguna menjaga sistem kekebalan tubuh serta dapat mengurangi kelembaban alas
kandang.
Pada dasarnya, untuk diwilayah Indonesia sendiri terdapat
beberapa jenis ayam kalkun yang dapat dibedakan
menurut warna bulunya seperti ayam kalkun bronze, bourbon red, white
holland, golden palm, royal palm serta kalkun black spanish.
Berikut merupakan berbagai jenis dan
ciri-ciri ayam kalkun beserta harga anak ayam kalkun hingga indukan :
1. Kalkun Bronze
Ayam Kalkun Bronze merupakan jenis ayam kalkun yang cukup
populer serta populasinya yang dengan mudah kita jumpai dipasaran wilayah
Indonesia. Ciri khas bulunya dengan warna dasar tubuh hitam yang berpadu dengan
warna putih. Selain kecantikannya yang biasa digunakan sebagai ayam hias, tak
heran jika banyak yang memanfaatkan kalkun ini sebagai jenis kalkun
pedaging ataupun jenis ayam kalkun konsumsi.
2. Golden Palm
Sesuai
dengan namanya, mungkin kita sudah mengetahui apa itu yang dimaksud dengan
Kalkun Golden Palm. Warna bulunya kombinasi antara warna putih, cokelat dan
hitam, kepalanya berwarna kebiru-biruan. Dengan banyaknya perpaduan warna jenis
ayam golden palm menjadikan jenis kalkun ini terlihat cantik dengan
keindahannya.
3. Royal Palm
Ayam Kalkun
Royal palm merupakan jenis ayam kalkun yang memiliki warna bulunya yang eksotik
perpaduan antara warna putih dengan strip-strip hitam. Kalkun Royal Palm
merupakan hasil persilangan antara jenis kalkun narragansett, bronze dan wild
sehingga menghasilkan keindahan bulunya yang cantik. Untuk ciri-ciri lainnya
kepalanya berwarna putih kebiru-biruan serta cari kakinya yang berwarna kuning
kecokelatan.
4. Kalkun Black
Spanish
Sesuai
dengan namanya, Kalkun Black Spanish memiliki warna bulu keseluruhan yang
berwarna hitam legam ditubuhnya. Jika kita perhatikan bulunya yang cukup elegan
dengan populasinya yang masih terbilang cukup langka di pasaran Indonesia
mempengaruhi harganya yang relatif lebih mahal dibandingkan dengan jenis kalkun
lainnya.
kalkun Black Spanish
5. White
Holland
Kalkun
White Holland atau yang biasa disebut Kalkun Albino merupakan jenis kalkun
dengan karakteristiknya yang terletak pada warna bulu tubuhnya yang berwarna
putih menjadikan daya tarik tersendiri bagi kalangan penghobi jenis ayam hias.
6.
Bourbon Red
Kalkun
Bourbon Red merupakan jenis ayam kalkun yang sering kita temui di pasaran
Indonesia. Ciri khas yang dimiliki jenis kalkun ini terletak pada bulunya yang
berwarna cokelat kemerah-merahan dengan ujung sayap dan ekornya sedikit
berwarna putih.
Kalkun Bourbon Red
Sebelum
memulai beternak ayam kalkun yang sangat digemari oleh masyarakat yang
sangat mempercayai bisnis ternak ayam kalkun yang akan memberikan keuntungan
bagi mereka. Sebelum kita memulai dalam beternak ayam kalkun terdapat
beberapa aspek yang perlu kita perhatikan, seperti :
·
Pemilihan bibit atau anak ayam kalkun
Pentingnya
dalam pemilihan bibit ayam kalkun berkualitas nantinya yang akan mempengaruhi
bisnis ternak kita. Anak ayam kalkun berkualitas yang nantinya akan memberikan
nilai jual yang tinggi pada saat hasil panen tiba. Biasanya dalam pemilihan
bibit anak kalkun unggulan bisa kita lihat dari ciri fisiknya misal tidak ada
kecacatan, aktif, lincah serta memiliki nafsu makan tinggi. Dengan nafsu
makannya yang tinggi juga merupakan salah satu ciri bahwa bibit ayam kalkun
tersebut merupakan jenis unggulan.
·
Kandang Ayam Kalkun
Sama
halnya dalam beternak dengan jenis ayam lainnya, kandang merupakan salah satu
tempat yang paling tepat dikala hujan maupun panas serta melindungi diri dari
serangan predator maupun ancaman hewan lain. Sebenarnya ayam kalkun lebih suka
diumbarkan ke tempat yang terbuka. Akan tetapi, dalam kandang tersebut perlu
dilengkapi dengan pagar yang terbuat dari bambu atau bisa juga menggunakan
kawat strimin yang berguna agar kalkun tidak melarikan diri. Selain itu dalam
pembuatan kandang sebaiknya diusahakan cahaya matahari dapat masuk dalam
kandang misalnya dengan membuat kandang yang menghadap ke timur.
·
Pemberian pakan ayam kalkun sesuai dengan umurnya
Untuk
pemberian makanan ayam kalkun hampir sama dengan
berbagai jenis ayam pada umumnya. Seperti dedak, bekatul atau jenis konsentrat
lainnya yang dapat diberikan pada ayam kalkun. Porsi makannya juga berbeda
sesuai dengan umurnya, karena kemampuan pada anakan maupun jenis kalkun dewasa
memiliki porsi makan yang berbeda serta kemampuan lambung kalkun untuk
menampung makanan serta mencerna makanan berbeda. Seperti pada anakan ayam
kalkun bisa diberikan pakan voer atau BR 1 yang tinggi akan proteinnya yang
dapat membantu pertumbuhan bagi anakan ayam tersebut.
Bagi anda
yang menginginkan ayam kalkun bisa anda pesan ditempat kami kapan saja. Kami
menyediakan berbagai jenis ayam kalkun murah berkualitas
siap produksi kirimkan keseluruh wilayah Indonesia via kargo hewan terpercaya.
Selain itu, kami tidak hanya melayani akan permintaan jenis unggas saja
melainkan kami juga melayani konsultasi dengan pelanggan dan kami akan berusaha
memberikan pelayanan yang terbaik. Kami juga akan sangat senang jika anda mau
datang langsung ke kandang dan melihat koleksi berbagai jenis ayam hias kami.
Semut
rangrang
Ukuran sebutir kroto besar sekitar 1 cm dengan diameter 5 mm. Adapun panjang kroto kecil sekitar 5-6 mm dengan diameter 2 mm. Kroto dihasilkan oleh ratu semut rangrang dan keberadaannya dilindungi dengan ketat oleh para semut pekerja dan biasanya ini tertelat di dalam gulungan daun. Biasanya satu kali panen bisa menghasilkan untung puluhan juta rupiah.
Jumlah telur yang dihasilkan bisa sangat banyak hingga ribuan dan smeut pekerja yang menjaganya pun sangat banyak. Kroto berukuran besar biasanya akan menjadi calon ratu semut dan diproduksi sekitar bulan September hingga Januari. Sementara itu, kroto berukuran sedang (kroto halus) akan menjadi calon semut betina, semut prajurit, atau semut pekerja.
Kroto sudah sejak lama dimanfaatkan sebagai obat herbal namun lebih terkenal digunakan sebagai pakan burung atau unggas karena kandungan nutrisinya akan membuat burung menjadi lebih lincah dan lebih berkicau merdu. Bagi kamu yang ingin tau cara ternak kroto, berikut Liputan6.com rangkum cara ternak kroto bagi pemula dan bisa hasilkan uang jutaan rupiah, Minggu (17/3/2019).
Cara ternak kroto dengan paralon/Box
Ada banyak cara ternak kroto yang bisa kamu
lakukan untuk menhasilkan kroto berkualitas. Salah satunya ternak kroto dengan
paralon. Media ini sudah banyak peternak kroto yang menggunakan karena lebih
baik dan simple. Media paralon sangat mudah untuk didapatkan, karena banyak yang
jual, kerapian terjamin, media lebih awet dan lebih menampung banyak.
1.
Cara ternak kroto dengan paralon yang pertama adalah membuat model bersusun 2
tingkat. Rak dalam hal ini bisa dibuat menggunakan bambu, besi atau kayu
sejenis serta ukuran disesuaikan dengan tempat atau lokasinya.
2.
Cara ternak kroto dengan paralon yang kedua adalah letakkan diatas rak kaki
wadah plastic seperti mangkuk atau potongan plastik. Isi wadah tadi dengan
cairan bisa air juga oli. Sehingga semut rangrang tidak keluar dari paralon.
3.
Cara ternak kroto dengan paralon yang ketiga adalah pastikan rak bersentuhan
tidak bersentuhan dengan dinding atau benda lain.
4.
Cara ternak kroto dengan paralon yang keempat adalah potong paralon dengan
diameter 4 atau 5 inci dengan panjang sekitar 50 cm atau bisa disesuaikan
dengan lebar rak.
5.
Cara ternak kroto dengan paralon yang kelima adalah susunlah paralon tersebut
dengan rapi dan masukkan dedaunan agar semut rangrang merangsang untuk membuat
sarang.
6.
Cara ternak kroto dengan paralon yang keenam adalah tabur bibit koloni semut
rangrang di kandang sehingga semakin banyak semut rangrang yang datang dan
membuat kroto dimedia paralon ini.
7.
Cara ternak kroto dengan paralon yang ketujuh adalah memberi makan semut
rangrang misalnya cicak, belalang, jangkrik, ulat atau hewan kecil lainyya
serta hancurkan terlebih dahulu.
8.
Cara ternak kroto dengan paralon yang kedelapan adalah panen. Kroto baru bisa
dipanen setelah berusia 15-20 hari. Ingat pemanenan dapat dilakukan apabila
sarang telah penuh dengan telur atau kroto yang berwarna putih.
Cara ternak kroto dengan toples
Kebanyakan peternak kroto menggunakan toples sebagai
media ternak bibit kroto yang fungsinya sebagai rumah semut rangrang dan kroto.
Cara ternak kroto dengan toples selain panennya mudah dilakukan, wadahnya mudah
didapatkan, relative murah, dapat mengamati perkembangan pertumbuhan kroto
secara langsung serta teknik menjualnya pun juga sangat cepat.
Cara
ternak kroto dengan toples yang ketiga adalah
1.
Cara ternak kroto dengan toples yang pertama adalah siapakan toples dan lubangi
dengan diameter 5-7 cm bagian bawahnya, setelah itu tutup kembali lubang tadi
dengan lakban.
2.
Cara ternak kroto dengan toples yang kedua adalah apabila sudah mendapatkan
bibit semut rangrang maka masukkan saja sarang tersebut ke dalam toples lalu
tutup dengan rapat.
3.
Cara ternak kroto dengan toples yang ketiga adalah pastikan dalam satu koloni
tersebut terdapat jenis semut rangrang yang lengkap. Ada ratu semut, prajurit,
semut pejantan dan semut pekerja sehingga semut dapat bertelur dengan sempurna.
4.
Cara ternak kroto dengan toples yang keempat adalah agar semut tidak kabur
ataupun pindah lokasi isi nampan dengan air dan masukkan ke dalam plastik lalu
letakkan batu di tengah permukaan nampan
5.
Cara ternak kroto dengan toples yang kelima adalah letakkan bibit semur
rangrang yang berada di dalam toples untuk kemudian ditempatkan diatas batu.
6.
Cara ternak kroto dengan toples yang keenam adalah apabila posisi benar-benar
tegak lakban dapat dilepas dan semut dengan bebas mencari makan.
7.
Cara ternak kroto dengan toples yang ketujuh adalah jangan lupa memberi makan
dan perhatikan sekali sehari proses pertumbuhan kroto dalam toples.
8.
Tunggu sampai kroto bisa dipanen
Simulasi
soal
1. Menurut analisa anda, apakah pemeliharaan kalkun tepat
dibuat didaerah Kecamatan Gunung tuleh, gambarkan dan kemukakan alsannya
berdasarkan iklim daerah setempat?
2. Coba anda
gambarkan tentang potensi budidaya di semut rangrang didaerah Kecamatan Gunung
tuleh 1 tahun ke depan..
3. Apa tindakan yang
akan anda lakukan ketika ada beberapa anakan kalkun anda mati mendadak dalam
perkandangan
4.
Bagaiman anda
memanfaatkan potensi kalkun didaerah pasaman barat? jelaskan!!!
5.
Coba anda narasikan tentang pemeliharaan jangkrik skala
besar lengkap dengan peralatan kandang dan konstruksi kandangnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar