Sabtu, 06 Februari 2021
Ilmu Ternak INOVASI SMK N1 GUNUNG TULEH PEMANFAATAN DARAH SEBAGAI BAHAN PAKAN TERNAK Keterbatasan persediaan bahan baku pakan ikan yang berkualitas merupakan kendala utama bagiterciptanya kegiatan usaha akuakultur yang berkesinambungan di tengah kompetisi dengan kegiatanusaha produksi bahan pangan lainnya (FAO, 2006). Sumber protein pakan yang berkualitas tinggiseperti tepung ikan dan tepung bungkil kedelai semakin terbatas, dikarenakan stok ikan rucah dilaut sebagai bahan baku bagi produksi tepung ikan semakin menipis sehingga harganya meningkat,dan harga kedelai yang semakin tidak terjangkau. Konsekuensinya, upaya pencarian sumber bahanbaku alternatif yang memiliki nilai nutrisi tinggi dan ketersediaannya melimpah merupakan fokusperhatian utama bagi pembudidaya dan ahli nutrisi ikan dewasa ini.Menurut Bureau (2000), bahan hewani memiliki kelebihan antara lain secara umum memilikikandungan protein dan lemak serta kecernaan nutrien yang tinggi sehingga sangat sesuai digunakanuntuk pakan yang memerlukan protein dan lemak dalam persentase tinggi. Bahan hewani juga kayaakan nutrien-nutrien penting seperti lisin, asam amino sulfur, histidin, arginin, dan fosfor sehinggasangat cocok dipasangkan dengan bahan nabati tertentu (seperti corn gluten meal dan tepung bungkilkedelai). Terlebih lagi, bahan hewani juga sangat digemari oleh sebagian besar spesies ikan, karenaaromanya yang lebih merangsang. Di dalam menyusun formulasi pakan ikan yang berbasis bahan hewani, perhatian harus ditekankan pada kelebihan dan kekurangannya akan nutrien-nutrien tertentu,sehingga perlu didampingi dengan bahan lain yang bersifat saling melengkapi.Tepung darah adalah salah satu sumber protein yang berpotensi bagi pakan ikan dan ternak(Bureau 2000; Tacon 2005). Tepung darah memiliki kadar protein sangat tinggi yaitu sekitar 85%-92%. Penggunaannya bersamaan dengan beberapa bahan lain yang bersifat saling melengkapi akandapat meningkatkan kualitas nutrisi dan performa pertumbuhan ikan. Akan tetapi diketahui pula bahwa tepung darah mengandung zat besi yang sangat tinggi, dan keberadaannya dapat mengganggu metabolisme zat nutrisi lain, sehingga berdampak pada menurunnya laju pertumbuhan apabila dikonsumsi secara intensif. Tulisan ini memaparkan potensi tepung darah, kandungan nutrien yang dimilikinya, kombinasi tepung darah dan bahan lain dalam pakan serta hasil-hasil penelitian yang telah mengevaluasi level optimalnya pada pakan ikan. Kandungan Nutrisi Tepung Darah Tepung darah merupakan limbah rumah pemotongan hewan yang mengandung protein sangattinggi (lebih dari 80%), lisin 9% per total bobot kering dan abu serta lemak yang rendah. Tepung darah dibuat dengan beberapa cara baik yang konvensional (langsung dikeringkan dengan sinar matahari atau direbus terlebih dahulu) hingga dengan spray dried (misalnya SBC = spray died bloodcells). Kandungan protein tepung darah berkisar antara 92% (SBC; Johnson & Summerfelt 2000),91,4%-94,5% (spray-dried blood products; Bureau 1999), 84,3% (Laining et al., 2003) dan 87% (Kurniasihet al., 2011).Tepung darah memiliki profil asam amino esensial yang cukup baik, dengan kandungan lisin, metionin, arginin, cystein, leusin, dan treonin yang cukup tinggi, namun rendah kandungan isoleusinnya. Kadar lisin pada tepung darah adalah dua kali kadar lisin tepung ikan, dan hampir tiga kali dari tepung bungkil kedelai (Crawshaw, 1994). Darah merupakan suatu limbah peternakan hasil dari pemotongan ternak yang bisa anda dapatkan di Rumah Pemotongan Hewan atau Ayam. Keberadaan darah yang cukup melimpah ini dapat dimanfaatkan menjadi pupuk maupun tepung darah. Tepung darah dapat digunakan sebagai salah satu campuran pakan ternak. Berikut ini ilmuternak.com akan membahas tentang cara pembuatan tepung darah. Pengelolaan yang benar sangatlah penting karena jika tidak benar dalam pembuatannya maka tepung darah yang dihasilkan akan berjamur dan tidak bagus untuk pakan ternak. Tepung darah bisa bersumber dari darah sapi, kerbau, kambing atau unggas. Penting juga untuk diketahui, bahwa darah yang dipakai harus berasal dari ternak yang sehat, karena kemungkinan apabila darah yang dipakai berasal dari ternak yang sakit, ternak sehat yang mengkonsumsi tepung darah ini dapat tertular. Macam cara pembuatan tepung darah Pembuatan tepung darah melalui pemasakan Darah segar yang dari Rumah pemotongan hewan dimasak pada suhu 80oC selama kurang lebih 2 jam. Setelah darah agak mengental dapat diletakkan pada loyang dengan ketebalan 2-5 cm. semakin tipis maka proses pengeringannya nanti semakin cepat. Darah yang berada diloyang tadi dikeringkan dibawah sinar matahari selama 3-5 hari, atau dapat juga dikeringkan dalam oven. Giling darah yang telah kering sampai halus dan dikeringkan lagi pada suhu 60oC selama 1-2 jam. Dan kemudian diayak sehingga didapatkan tepung darah Pembuatan tepung darah melalui fermentasi Darah yang masih segar ditambah 20% molasses Simpan pada tempat yang anaeorb (tertutup) selama 1 sampai 2 minggu. Setelah itu darah dapat dikeringkan pada oven atau sinar matahari selama 3-5 hari. Darah yang sudah kering dapat digiling sampai halus dan dikeringkan lagi pada suhu 60 C untuk menurunkan kadar air. Tepung darah dapat diayak lagi untuk mendapatkan tepung darah yang halus, setelah itu dapat dikemas INOVASI SMKN1 GUNUNG TULEH KARYA ANAK BANGSA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
soal ternak unggas petelur SMK
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 GUNUNG TULEH J...
-
INOVASI SMKN1 GUNUNG TULEH 1. Bagaimana Membuat Pelet Apung? 2. Mengapa Pelet Bisa Mengapung? Sebelumnya mari kita tinjau jenis p...
-
INI ALASAN PENTING MENGAPA PERLU MASUK SMK Mengenali minat dan bakat anak sejak dini sangatlah penting. Pada usia SD – SMP, ini akan me...
SMKN1 GUNUNG TULEH KAMI BANGGA PADAMU.
BalasHapusSMK HEBAT